Fenomena Restaurant
Cepat Saji (Fast Food Restaurant) di Palembang
Studi
Tentang Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Dalam Pemilihan Makanan Kentucky Fried Chicken (KFC)
Disusun
Oleh
Kelompok
3
1. Irwan
Badri Sanjaya Putra 07091002023
2. Putri
Oktarina 07101002077
3. Ahmad
Ali Mulian 07111002034
4. Syarifah
Anisah 07111002083
5. Tri
Pratiwi 07111002077
Mata Kuliah
: Perubahan Sosial
Dosen Pengasuh
: Vieronica Varbi Sununianti, S.Sos, M.Si
Jurusan
Sosiologi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Sriwijaya Inderalaya
Tahun
Ajaran 2013-2014
Latar Belakang Masalah :
Indonesia telah diakui dunia sebagai sebuah negara yang
memiliki keanekaragaman suku, budaya dan bahasa. Indonesia juga memiliki ribuan
kuliner unik yang berbeda antara satu wilayah dan lainnya. Siapa pun mengakui
bahwa kuliner di Indonesia sangat banyak ragamnya, mulai dari aneka racikan
nasi, yang menjadi makanan wajib orang Indonesia, ragam kue, sayur dan lauk
pauk, hingga aneka minuman.
Dengan banyaknya jenis kuliner tersebut, industri kuliner
menjadi salah satu industri yang berkembang saat ini, seiring dengan
berkembangnya pariwisata dalam negeri. Potensi industri kuliner yang sangat
besar tersebut juga dibidik oleh para pelaku restoran-restoran yang menyajikan
kuliner-kuliner dari luar negeri. Restoran-restoran asing selalu dipenuhi
pengunjung masyarakat perkotaan.
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir
secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua
konsumennya baik berupa makanan maupun minuman. Rumah makan siap saji (fast
food restaurant) adalah rumah makan yang menghidangkan makanan dan minuman
dengan cepat, biasanya berupa hamburger atau ayam goreng. Kebanyakan
rumah makan cepat yang beroperasi di Indonesia adalah berupa waralaba atau cabang dari
perusahaan asing.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan
penjabaran latar belakang masalah dan inti perumusan masalah diatas, maka
masalah penelitian yang akan dikaji dapat dirumuskan kedalam pertanyaan
penelitian berikut:
1.
Mengapa masyarakat Palembang lebih menyukai makanan
siap saji seperti Kentucky Fried Chicken (KFC)?
2.
Bagaimana strategi pemasaran dari Kentucky Fried
Chicken (KFC)?
Tinjauan Pustaka
Teori konsumerisme berkaitan erat dengan kehidupan serta gaya
hidup yang konsumtif atau berlebihan terhadap suatu barang atau cenderung
bersifat konsumtif. Teori ini memiliki penataan kesetaraan antara produsen dan
konsumen serta mempertanyakan mengenai dampak pasar perekonomian pada konsumen
demi kepentingan pembeli atau konsumen itu sendiri. Sehingga teori konsumerisme
mengasumsikan terhadap suatu tindakan konsumen yang melahirkan gaya hidup
berlebihan terhadap suatu barang produksi. Tokoh yang mencetuskan mengenai
teori konsumerisme adalah Peirre Bodieu
Dalam pemikiran Baudrillard yaitu bahwa konsumsi membutuhkan
manipulasi simbol-simbol secara aktif. Bahkan menurut Baudrillard, yang
dikonsumsi membutuhkan bukan lagi use dan exchange value, melainkan symbolic
value, maksudnya orang tidak lagi mengkonsumsi objek berdasarkan karena
kegunaan atau nilai tukarnya, melainkan karena nilai simbolis yang sifatnya
abstrak dan konstruksi.
Konsumsi era ini dianggap sebagai suatu respon terhadap
dorongan homogenisasi dari mekanisasi dan teknologi. Orang-orang mulai
menjadikan konsumsi sebagai upaya ekspresi diri yang penting, bahasa umum yang kita
gunakan untuk mengkomunikasikan dan interpretasi tanda-tanda budaya.
Konsumerisme juga terjadi seiring dengan ,meningkatnya
ketertarikan masyarakat terhadap perubahan dan inovasi, sebagai respon terhadap
hal yang baru, pengalaman baru dan citra baru.
Pembahasan
Menurut Baudrillard, masyarakat konsumen tidak lagi digerakan
oleh kebutuhan dan tuntutan konsumen, melainkan oleh kapasitas produksi yang
sangat besar. Sehingga masalah-masalah yang timbul dalam sistem masyarakat
konsumen tersebut tidak lagi berkaitan dengan produksi melainkan dengan
kontradiksi antara level produktivitas yang lebih tinggi denngan kebutuhan
untuk mengatur, mendistribusikan produk. Oleh karena itu, kunci vital dalam
sistem sekarang adalah mengontrol mekanisme produksi sekaligus permintaan
konsumen sebagai bagian dari sisoalisasi yang terencana melalui kode-kode.
Konsumerisme
sebagai suatu tren
Perilaku
manusia dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri yang dilakukan
berulang-ulang. Makan dapat disimpulkan, kebudayaan adalah suatu jentera yang
berputar terus-menerus yang menggabungkan tiga pokok yaitu kenyataan lahiriah,
ide dan perilaku manusia. Apabila kebiasaan-kebiasaan itu kita lakukan semisal
cara makan, berpakaian dan lain-lain adalah kenyataan lahiriah maka dapat
dikatakan contoh tersebut adalah bagian dari kebudayaaan.
Apabila
kita kembalikan pada perssoalan gaya hidup yang konsumtif adalah suatu trend
yang dibudayakan atau disebarluaskan. Bukannya suatu sistem gagasan, perilaku
dan kenyataan masyarakat yang sangat heterogen namun suatu infasi kebudayaan
asing yangdipaksakan menjadi sutu budaya homogen. Dengan demikian manusia
konsumerisme hidup dalam kebebasan yang dimana kebebasan subjek dalam memilih
sudah terpropaganda oleh gaya hidup konsumtif. Manusia menggunakan kebebasan
memilihnya bukan lagi karena kemauan lahiriahnya akan kebutuhan barang
tersebut, melainkan untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak dibutuhkan akibat
konsumerisme.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Sugiyono.
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung; ALFABETA, 2012
Baudrillard,
Jean P. Consumer Society. (edisi terjemahan Indonesia). 2004. Yogyakarta:
Kreasi Wacana.hal 4
Lampiran
Kategori Informan
:
1.
Konsumen yang sering ke KFC (pelanggan)
2.
Konsumen yang tidak pernah ke KFC (masyarakat)
Pedoman wawancara
:
1.
Konsumen yang sering ke KFC (pelanggan)
a.
Mengapa anda lebih memilih makanan asing dibandingkan
makanan indonesia ?
b.
Apakah anda rasa makanan di KFC enak?
c.
Apakah anda puas dengan pelayanan yang ada di KFC?
d.
Apakah anda rasa makanan di KFC sangat sehat?
e.
Apakah anda merasakan nyaman makan langsung diKFC?
f.
Apakah anda rasa makanan di KFC sangat murah?
g.
Seberapa sering anda makan di KFC?
2.
Konsumen yang tidak pernah ke KFC (masyarakat)
a.
Mengapa anda tidak pernah mencoba makan di KFC ?
b.
Andakah keinginan anda untuk mencoba makanan asing
tersebut?
c.
Apakah anda rasa makanan di KFC sangat sehat?
d.
Apakah anda rasa makanan di KFC sangat mahal?
e.
Apakah anda sependapat dengan adanya isu-isu negatif
mengenai makanan asing tersebut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar